Dangdut merupakan salah
satu dari genre seni musik Indonesia yang mengandung unsur-unsur musik Hindustan atau India klasik
dikarenakan menggunakan alat musik utama
dangdut yaitu Tabla yang
merupakan alat musik dari India, Pakistan, dan khususnya Asia Selatan, kemudian
berkembang ke Indonesia yang berakar dari pedagang Gujarat yang juga menyebarkan agama Islam pada zaman itu.
Sehingga dangdut memiliki unsur Melayu dan Arab. Dangdut juga dipengaruhi musik India melalui
film Bollywoodoleh Ellya Khadam dengan
lagu Boneka India, dan terakhir lahir sebagai Dangdut tahun 1968 dengan tokoh
utama Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang
masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik
Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang
kuat dengan masuknya penggunaangitar listrik
dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah
matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagaimusik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk
musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkanhouse music
Penyebutan nama "dangdut"
merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut
disebut gendang saja)
musik India. Putu Wijaya awalnya
menyebut dalam majalah Tempo edisi
27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah
campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan "dang-ding-dut" India.
Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.
Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.
Dangdut Dalam Budaya Kontemporer
Rhoma Irama menjadikan dangdut sebagai
alat berdakwahnya, yang terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya serta dari pernyataan
yang dikeluarkannya sendiri. Hal ini menjadi salah satu pemicu polemik di
Indonesia pada tahun 2003, akibat protesnya terhadap gaya panggung para
penyanyi dangdut, antara lain Inul
Daratista, yang goyang ngebor-nya yang dicap dekaden
serta "merusak moral". Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang
perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta.
Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang
dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai
dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan. Dangdut memang disepakati
banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas
bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin
dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas
dari napas ini.
Panggung kampanye
partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk
menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi
Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar,
menyanyi lagu dangdut.[butuh rujukan] Walaupun dangdut diasosiasikan dengan
masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah.
Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan
situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat.
Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut
banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan
dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.
Tokoh2 dangdut
Pra Tahun 2000
·
Citra Marcelina
·
Zaskia Gotik
·
Siti Badriah
·
Fitri Karlina
·
Ira Swara
·
Anisa Bahar
·
Uut
Permatasari
·
Nitha Thalia
·
Jenita Janet
·
Cici Paramida
·
Juwita Bahar
·
Alam
·
Ayu Ting Ting
·
Beniqno Aquino
·
Dewi Persik
·
Melinda
·
Saipul Jamil
·
Inul
Daratista
·
Ridho Rhoma
·
Ira Swara
·
Trio Macan
·
Julia Perez
·
Kristina
·
Shamila
|
Penyanyi Tahun 1990
·
Erie Suzan
·
Evie Tamala
·
Hamdan ATT
·
Iis Dahlia
·
Ikke Nurjanah
·
Ine Sinthya
·
Itje
Trisnawati
·
Iyeth Bustami
·
Nur Halimah
·
Riza Umami
·
Vetty Vera
·
Mirnawati
·
Minawati Dewi
·
Mega Mustika
·
Yus Yunus
·
Asep Irama
·
Lilis Karlina
·
Nada Soraya
·
Mansyur S
·
Muchsin Alatas
·
Leo Waldy
·
Irvan Mansyur s
|
Penyanyi Tahun 1970 - 1980
·
A. Rafiq
·
Camelia Malik
·
Elvy Sukaesih
·
Herlina
Effendi
·
Ida Laila
·
Noer Halimah
·
Reynold
Panggabean
·
Rhoma Irama
·
Rita Sugiarto
|
Penyanyi Era Tahun 1970
·
A. Harris
·
Ellya
·
Hasnah Tahar
·
Husein
Bawafie
·
Johana Satar
·
M. Mashabi
·
Munif Bahaswan
·
Said Effendi
·
Soneta Group
|
~sumber : Wikipedia~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar