Black Rock Shooter

Selasa, 16 September 2014

Sejarah Lagu anak anak


1. Sejarah Lagu Anak
Kalian pasti masih pada lagu anak-anak jaman dahulu seperti, "Balonku", "Pelangi", "Naik-naik ke Puncak Gunung", "Burung Kakak Tua", dll. Semua lagu itu sering kita dengar dan lantunkan saat masih kecil dan duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK). Lagu-lagu tersebut juga sampai sekarang masih terdengar di setiap Taman Kanak-Kanak (TK) atau di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 


Padahal pada Era Tahun 1900an, banyak sekali beredar dan diluncurkan album lagu-lagu anak yang nge-top, dengan banyak sekali penyanyi cilik seperti Bondan Prakosa dengan albumnya “Lumba-lumba”, Enno Lerian dengan “Malas Bersih-bersih”, Trio Kwek-kwek dengan “Si Jago Mogok”, Laura Dacosta dengan “Anak Jalanan”, Kak Seto (Si Komo) dengan “Si Komo Lewat”, Joshua dengan “Diobok-obok”. Lagu-lagu tersebut sangat banyak dikenal dikalangan anak-anak TK dan SD, karena memang lagunya sangat bagus dan beberapa diantaranya (tidak semua) mengandung nilai pendidikan dan nilai moral. Dari sisi promosi pun, banyak perusahaan rekaman lagu anak-anak bersedia mengeluarkan biaya yang tidak kecil.




Lagu-lagu anak yang pernah muncul dikalangan anak-anak tersebut, memang sempat naik daun. Namun entah mengapa, pada tahun 2000an lagu-lagu anak seakan-anak lenyap dari peredaran dan lama kelamaan anak-anak cenderung lebih memilih lagu-lagu Pop Dewasa sebagai lagu favorit mereka. Anak-anak yang dulu dengan mudah hafal lagu-lagu anak, hingga saat ini lebih hafal lagu-lagu Pop Dewasa yang kebanyakan bertemakan “Cinta”.


Para pencipta lagu anak, yang pernah terkenal seperti Ibu Kasur, Papa T-Bob, dan lain-lain, seakan-akan menghilang dan tidak pernah muncul kembali. Selain itu, tidak ada lagi pencipta-pencipta lagu yang terkenal. Generasi penerus para pencipta lagu dan penyanyi cilik yang nge-top pun tidak ada lagi. Mungkin pada zaman ini, ada banyak pula muncul pencipta lagu-lagu anak, namun nama mereka tidak sebesar Ibu Kasur dan Papa T-Bob. Beberapa penyanyi cilik juga mulai bermunculan, namun eksistensi mereka kurang banyak mendapat tanggapan yang baik dari anak-anak. Soal selera terhadap lagu-lagu anak, anak-anak lebih cenderung memilih dan mengenal lagu anak dari luar negeri (berbahasa Inggris), seperti “Old Mac Donald” atau “Twinkle-twinkle Little Star”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar