Sejarah Perkembangan Musik Tradisional China
Musik
nasional China bersejarah lama. Sejak berdirinya Republik Rakyat China
pada tahun 1949, musik nasional China telah mengalami perkembangan yang
sangat besar. Selama belasan tahun ini, para musikus nasional China
selain mengadakan pertunjukan dalam negeri, juga sering mengadakan
pertunjukan di luar negeri. Sejak tahun 1998, Orkes Musik Nasional Pusat
China telah berturut-turut untuk lima tahun mengadakan konser nasional
pada hari Festival Musim Semi China di Aula Emas Wina Austria, dan ini
telah menjadi salah satu acara penting dalam kehidupan musik di Wina.
Selain Aula Emas Wina, musik tradisional China juga dipentaskan di
banyak panggung lainnya di dunia, antara lain, Aula Musik Carnegie
Amerika dan Aula PBB di Jenewa. Pertunjukan menarik musikus nasional
China memungkinkan dunia menghayati keistimewaan musik tradisional
China.
Penilaian baik para penonton dalam dan luar negeri juga
mendorong komponis China menciptakan lebih banyak karya musik yang
berciri khas bangsa Tionghoa dan zaman sekarang. Secara tradisional,
pertunjukan musik nasional kebanyakan diadakan dalam bentuk konserto
atau solo, sedangkan sekarang banyak musikus muda secara kreatif dan
luwes mengadakan pertunjukan musik dengan mengkombinasikan berbagai
macam alat musik, sehingga pertunjukannya sangat disukai penonton.
Pada
awal diadakannya reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar pada
tahun 1980-an, di China pernah muncul demam belajar main piano dan
violin. Sekarang semakin banyak orang China yang lebih berminat pada
alat-alat musik tradisional China. Menurut statistik pertama Persatuan
Musik Gesek Nasional Tiongkok, di China terdapat satu juta orang yang
belajar main alat musik Guzheng dan 800 ribu orang lain belajar main
Erhu, semacam alat musik petik yang berdawai dua, dan jumlahnya masih
bertambah.
Yang Chunlin adalah dirijen dan komponis terkenal di
China. Ia juga adalah guru di beberapa rombongan musik amatir.Yang
Chunlin mengatakan, selama Festival Musim Semi tahun depan ia akan
memimpin Orkes Musik Nasional Pelajar Sekolah Kesenian Tianhua Kota
Jiangyin Provinsi Jiangsu berkunjung ke Austria untuk mengadakan Konser
Musik Nasional Festival Musim Semi di Aula Emas Wina. Ini mungkin
merupakan konser pertama yang diadakan oleh sebuah orkes musik pelajar
di Aula Emas.
Pendidikan musik nasional di China pada tahun-tahun
belakangan ini mencapai prestasi yang menonjol. Di berbagai konservatori
musik dan jurusan kesenian universitas keguruan diadakan mata pelajaran
kejurusan musik nasional yang setiap tahun berhasil mendidik banyak
pemain musik yang bertaraf tinggi. Tidak sedikit jurusan musik nasional
kini juga membuka program pendidikan strata dua dan strata tiga,
sehingga penelitian di bidang musik nasional lebih mendalam dan lebih
profesional.
Selain itu, pemerintah China sangat mementingkan
penggalian dan perlindungan terhadap musik nasional. Sejak tahun
1980-an, pemerintah China mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk
mengorganisasi musikus dan seniman rakyat menyusun Bunga Rampai Lagu
Rakyat Tk, Kumpulan Musik Nasional China, Kumpulan Musik Opera dan
Kumpulan Musik Balada China. Teoris musik Feng Guangyu mengatakan,
kumpulan-kumpulan itu hampir mencakupi semua musik yang tersebar di
kalangan rakyat sejak adanya catatan sejarah di China.
Feng Guangyu
seterusnya mengatakan, perekaman audio visual yang bersangkutan dengan
ke-4 kumpulan buku itu masih berlangsung. Tujuannya ialah agar musik
nasional China pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 tidak hanya
dapat dibaca bahan tulisannya, tapi juga dapat didengar dan dilihat.
Tokoh-tokoh musik China : Sun yan Zi,Ah Qin,Fang da tong,Fan yi chen,Lu qiao ying,Faye wong
Alat-alat musik tradisional China
Alat
musik tradisional China dapat dimainkan secara solo, ataupun secara
bersama-sama dalam sebuah orkes yang besar (seperti zaman dahulu di
istana kerajaan) atau dalam grup-grup musik mandarin kecil. Zaman dahulu
tidak ada konduktor di ensambel musik China, ataupun penggunaan
partitur musik pada saat pentas. Musik biasanya telah dihapalkan oleh
pemusiknya, kemudian dimainkan tanpa alat bantu, sehingga kerjasama tim
amat sangat dibutuhkan. Tapi zaman sekarang ini partitur ataupun
konduktor dibutuhkan, apabila jumlah pemusik cukup banyak. Alat musik
China dibedakan berdasarkan :
1. Alat Musik Tradisonal China Berdasarkan Cara Memakainya
Alat musik gesek
Erhu - Rebab China, badannya menggunakan kulit ular sebagai membran,
menggunakan 2 senar, yang digesek dengan penggesek terbuat dari ekor
kuda.
Gaohu - Sejenis dengan Erhu, hanya dengan nada lebih tinggi.
Gehu - Alat musik gesek untuk nada rendah, seperti Cello.
Banhu - Rebab China, dengan badan terbuat dari batok kelapa dengan papan kayu sebagai membrannya.
Alat musik petik
Liuqin - Alat musik petik kecil bentuknya seperti buah pir dengan 4 senar.
Yangqin - Alat musik ini memiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul dengan stik bambu sebagai pemukulnya.
Pipa - Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar.
Ruan - Alat musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar.
Sanxian - Alat musik petik dengan badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang, memiliki 3 senar.
Guzheng - Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar.
Konghou - Harpa China.
2. Alat Musik China Berdasarkan Sumber Bunyinya
Alat musik tiup
Dizi - Suling dengan menggunakan membran getar.
Suona - Terompet China
Sheng - Alat musik yang menggunakan bilah logam dengan tabung-tabung bambu sebagai penghasil suara.
Xiao - Suling.
Paixiao - Pipa pen.
Gudi - sebuah seruling kuno yang terbuat dari tulang
Alat musik pukul (perkusi)
Paigu - Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih.
Dagu - Tambur besar.
Chazi - Simbal, cengceng.
Luo - Gong.
Muyu - Kecrek terbuat dari kayu.
2. Alat Musik China Berdasarkan Fungsinya
Aerophone
Dizi - melintang suling bambu dengan buzzing selaput
Xiao - flute yang disebut juga dengan dongxiao
Chi - kuno melintang suling bambu
Xindi - modern melintang suling dengan sebanyak 21 lubang
Koudi - sangat kecil melintang suling bambu
Suona - Terompet China
Chordhophone
Yazheng - sitar disebut juga yaqin
Konghou - Harpa China.
Guzheng - Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar.
Leiqin - biola dengan tuts piano
Pipa - Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar.
Membranophone
Bofu - drum kuno yang digunakan untuk mengatur tempo
Tanggu - media berukuran barel drum dimainkan dengan dua sticks; juga disebut tonggu atau xiaogu
Yaogu - drum pinggang
Bajiao gu - bersegi delapan rebana digunakan terutama dalam naratif bernyanyi dari utara Cina
Paigu - Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih.
Idiophone
Luo - gong
Zhu - sebuah kotak kayu, dimainkan dengan memukulkan tongkat pada
bagian dalam, digunakan untuk menandai awal musik dalam upacara kuno
musik
Yu - sebuah instrumen ketuk kayu berukir dalam bentuk tiger dengan bergerigi, digunakan untuk menandai akhir musik
Muyu - woodblock diukir dalam bentuk ikan, bulus dengan tongkat kayu; sering digunakan dalam Buddha chanting
Paiban - bandul lonceng yang terbuat dari beberapa potong kayu datar.
Metallophone
Dangzi - kecil, round, flat, tuned gong ditangguhkan oleh sutera yang
diikat dengan tali dalam bingkai logam bundar yang terpasang pada kayu
tipis menangani juga disebut dangdang
Bianzhong - perunggu bells hung di rak, bulus menggunakan tiang
Fangxiang - set menantikan slabs logam
Genderang perunggu
Luo - Gong.
Tangga Nada Musik China
Musik
China menggunakan tangga nada pentatonik. Pentatonik berasal dari
gabungan kata penta ( lima ) dan tonik ( nada ), sehingga pentatonik
dapat diartikan sebagai tangganada yang terdiri dari lima nada. Dari
tangga nada diatonik mayor ( c - d - e - f - g - a - b - c' ) yang
jumlahnya 7 nada, dapat diperoleh tangga nada pentatonik dengan
mengurangi 2 nada, dalam hal ini terdapat dua macam tangga nada
pentatonik : 1. c - d - e - g - a - c' ( tanpa f dan b ) 2. c - e - f - g
- b - c' ( tanpa d dan a ) Tangga nada pentatonik pada umumnya
digunakan pada musik tradisional ( China, Jepang ) termasuk di Indonesia
pada musik gamelan ( Jawa ). Khusus pada Gamelan Jawa, dua macam tangga
nada pentatonik tersebut dinamakan titi laras slendro dan titi laras
pelog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar